Seiring dengan semakin kompleks dan canggihnya ancaman siber di era Transformasi Digital sekarang ini, membuat setiap organisasi kini memerlukan tindakan yang lebih proaktif dalam menjaga keamanan siber mereka. Salah satunya solusi yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan SOC (Security Operations Center).
Dalam dunia keamanan siber sendiri, SOC merupakan hal yang tidak bisa diabaikan. SOC memegang peranan penting dalam menjaga keamanan perusahaan, organisasi, dan Lembaga pemerintahan dari serangan siber yang semakin hari semakin canggih dan kompleks.
SOC merupakan pusat operasi keamanan yang berfkus pada deteksi, analisis, dan respon terhadap serangan siber. SOC juga berperan dalam menjalankan kegiatan pemantauan, pengujian keamanan, dan penanganan insiden keamanan. SOC sangat penting dalam mengidentifikasi ancaman keamanan sejak dini dan membantu untuk mengambil tindakan preventif yang tepat sebelum kerusakan yang lebih besar terjadi.
Ada beberapa tujuan dan manfaat SOC bagi perusahaan/organisasi:
Meningkatkan keamanan sistem,
Mengurangi resiko yang ditimbulkan oleh serangan
Meningkatkan responsivitas dalam menangani insiden keamanan,
Meningkatkan efesiensi dalam mengidentifikasi, menangani, dan melaporkan insiden keamanan.
Namun, dalam membangun insfrastruktur SOC pada environment organisasi bukan lah suatu hal yang mudah. Perlu diketahui bahwa SOC memilik 3 komponen penting dalam menjalankan tugasnya, yaitu people, process dan technology. Ketiga komponen tersebut saling mendukung untuk dapat mengintegrasikan dan mengoptimalkan keamanan sistem pada sebuah organisasi. Tetapi tidak banyak perusahaan dapat mengakomodasikan dan melakukan investasi untuk membentuk tim khusus SOC.
Benefit and Pain of SOC
Walau ada banyak benefit yang dapat dirasakan saat sebuah organisasi mengaplikasikan SOC, namun dibalik semua benefit tersebut, juga ada banyak kesulitan yang mengikuti pada saat membangun SOC. Dengan semua pain dan benefit yang ditawarkan SOC, perusahaan memiliki 2 pilihan yaitu membangun SOC sendiri (SOC In-House) atau menggunakan layanan SOC as a Service.
Memilih antara keduanya dapat menjadi keputusan penting bagi organisasi, karena dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pengelolaan keamanan sistem informasi dan jaringan. Berikut perbandingan antara keduanya yang dapat membantu kamu untuk memilih solusi mana yang terbaik:
1. Cost
SOC In-House membutuhkan investasi yang signifikan, seperti yang telah Minpri sebutkan diatas, membangun SOC in-house membutuhkan 3 komponen penting yaitu people, process dan technology. Selain itu, biaya untuk maintenance, development, dan upgrade juga perlu dipertimbangkan. Di lain sisi, SOC as a service menawarkan semua benefit dari SOC dengan biaya yang lebih terukur. Biaya dapat diprediksi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
2. Skill
Membangun SOC memerlukan keahlian dan pengalaman yang tinggi dalam keamanan siber. Jika organisasi tidak memiliki SDM yang memadai, membangun SOC in house akan terasa sangat menjadi tantangan. Sementara untuk SOC as a service, memungkinkan kita untuk mengandalkan ahli keamanan siber vendor yang terlatih dan berkualitas tanpa memerlukan biaya perekrutan atau pelatihan.
3. Availability
SOC as a service memungkinkan organisasi untuk memiliki akses ke layanan keamanan siber 24/7 tanpa henti. Sedangkan SOC in house bergantung pada jadwal kerja tim security internal dan memerlukan sistem cadangan untuk menjaga availability-nya.
4. Scale
Jika sebuah organisasi ingin membangun infrastruktur SOC mereka secara memadai, mereka memerlukan investasi besar untuk dapat memonitor dan mengamankan seluruh jaringan. Ini yang menjadi kendala bagi sebagian organisasi yang lebih kecil dengan anggaran yang lebih terbatas. Sementara, SOC as a service menawarkan fleksibilitas dan skala ekonomi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan keamanan dari sebuah organisasi, membuat berbagai ukuran dan sektor organisasi untuk dapat merasakan manfaat dari layanan SOC.
5. Incident Respond
SOC as a service dapat menangani security incident secara real-time, karena dijalankan secara nonstop 24/7. Di lain sisi, SOC in house memerlukan waktu untuk merespon dan dapat menyebabkan gangguan kepada aktivitas organisasi.
Dari pembahasan diatas, Minpri berharap dapat membantu Primo CS untuk menentukan pilihan antara SOC in house atau SOC as a service sesuai dengan kebutuhan dan kondisi spesifik organisasi kamu. Namun, dengan kemajuan teknologi dan perubahan yang cepat di dunia cyber security, SOC as a service mungkin dapat menjadi solusi menarik yang lebih efesien dan efektif dilihat dari keuntungan dan service yang ditawarkannya. Kalau kamu ingin tau lebih lanjut seputar SOC as a service, kamu bisa menghubungi Minpri melalui link ini ya Primo CS.
Source:
Comments